Welcome

wElcome to Dame's Blog

Minggu, 05 Desember 2010

cara untuk menyiasati Stres Kerja



Modernisasi membuat orang semakin rajin bekerja? Mungkin juga. Tapi ternyata tidak semuanya merasa senang. Hasil statistik di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 40% pekerja merasa pekerjaannya sangat menekan. Bahkan di tengah lautan stres seperti saat ini, 25% pekerja di Amerika Serikat menganggap pekerjaan adalah hal yang paling menekan dalam kehidupan mereka.

Tekanan atau stres pada batas tertentu memang diperlukan. Adanya stres seseorang bisa bekerja memenuhi target. Tapi stres yang berlebihan ternyata bisa menimbulkan penyakit seperti radang lambung sampai gangguan jantung. Lalu apa tanda-tanda seseorang mengalami stres karena pekerjaan, dan bagaimana mengatasinya? Di tengah lautan stres seperti saat ini, menurut Drs. Alexander Sriewijono, psikolog dan konsultan sumber daya manusia, memang cukup sulit menentukan apakah seseorang menderita stres kerja atau masalah lain. Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan indikator bahwa stres yang dialami seseorang berasal dari pekerjaan, antara lain:

1. Pelupa

Stres karena pekerjaan bisa membuat orang menjadi pelupa. Hal ini menunjukkan bahwa ia sudah kelebihan informasi sehingga tidak mampu menyimpannya lagi.
2. Kurang konsentrasi

Kurang konsentrasi bisa tampak dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Ini bisa merupakan salah satu gejala adanya upaya untuk melakukan banyak hal dalam waktu singkat. Hal ini bisa disebabkan karena lemahnya pengaturan kerja.
3. Atensi menurun

Saat stres, tubuh seperti kelebihan beban. Untuk mengurangi beban, maka seseorang menjadi ‘buta’ pada kejadian atau situasi di sekitarnya sehingga tidak bisa melihat detil dan tidak bisa melihat perubahan.
4. Tidak bersemangat

Dengan menghabiskan semua energi pada masalah-masalah yang timbul pada saat bekerja membuat Anda tidak memiliki energi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Anda meletakkan tugas sebagai hal yang utama padahal Anda juga tidak merasa dihargai.
5. Mudah tersinggung

Stres membuat kepekaan terhadap kebutuhan orang lain menurun. Dalam keadaan stres, Anda akan merasa orang lain sebagai pengganggu sehingga Anda menjadi tidak sabar. Hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda lebih banyak diwarnai konflik bahkan permusuhan.
6. Muncul gangguan-gangguan penyakit

Stres yang kronis lama kelamaan akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai daari sekedar pegal-pegal sampai gangguan jantung. Penyakit yang paling sering dialami para eksekutif menurut Alex, adalah gangguan lambung.
7. Berhenti bukanlah jawaban

Pemecahan masalah stres kerja tampaknya mudah, misalnya kurangi waktu kerja atau cari pekerjaan lain yang kurang menekan. Tapi cara itu ternyata tidak selalu tepat bagi setiap orang bahkan mungkin justru memperburuk keadaan. Mengurangi waktu kerja, misalnya menjadi pekerja part time, bisa menambah stres jika ada pemotongan gaji atau menghambat karier.

Jadi daripada mengambil keputusan yang kemudian akan disesali, Alex menyarankan penderita melakukan analisa diri, yaitu meruntut kembali apa masalah yang sesungguhnya. “Jika Anda merasa pekerjaan Anda terlalu banyak, mungkin kunci permasalahannya terlatak pada komunikasi Anda dengan atasan. Mungkin Anda tidak berani untuk mengatakan ‘tidak‘. Atau, jika Anda pimpinan, mungkin Anda kurang memberi kesempatan pada bawahan sehingga Anda harus menangani sendiri semua masalah.?

Agar stres tidak berkelanjutan, Alex memberikan beberapa kiat:
# Sediakan waktu rileks

Menurut penelitian, stres yang berhubungan dengan pekerjaan dimulai sejak pagi, sebelum Anda berangkat kerja. Daripada memikirkan beban pekerjaan (tapi tidak ada solusinya), lebih baik digunakan waktu Anda yang terbatas tersebut untuk melakukan relaksasi seperti meditasi dan yoga. Teknik pernapasan adalah teknik relaksasi yang paling mudah untuk dilakukan. Caranya dengan menarik nafas dalam-dalam, lalu hembuskan sampai tak ada lagi udara yang tersisa di paru-paru. Lakukan minimal 3x sampai membayangkan beban Anda berkurang.
# Bersikap lebih asertif

Kebanyakan masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya kesempatan untuk membuat perubahan atau keputusan. Karenanya, bicarakan dengan atasan tentang tugas Anda dan tanggungjawab tambahan yang ingin Anda pegang. Dengan demikian, Anda bisa menentukan pekerjaan yang bisa Anda lakukan dengan cara kerja seperti yang diinginkan perusahaan.
# Bekerja lebih efisien

Selalu kekuragan waktu untuk menyelesaikan tugas bisa jadi buka disebabkan tugas yang berlebihan, melainkan menyangkut waktu dan cara mengerjakannya. Alex memberikan contoh seorang wartawan yang produktif di waktu malam akan merasa tertekan jika memaksakan diri menulis di waktu siang hari. Untuk mengatasinya, sebaiknya pekerjaan dibagi. Siang hari membuat outline dan mencari bahan, malam hari menyelesaikan tulisan.

Untuk bekerja secara lebih efisien. Anda juga harus trampil menentukan prioritas. Adanya urutan prioritas dapat membantu Anda mengatur strategi.
# Tingkatkan energi dengan tidur

“Ketika lelah, Anda lebih mudah merasa stres karena hal-hal yang sepele,” demikian tulis Camile Anthony dalam “The Art of Napping at Work” (1999). Kesalahan juga akan membuat perhatian Anda menurun sehingga mudah melakukan kesalahan. Dalam keadaan demikian, Alex menganjurkan agar tidur. Tidur 15 menit di tengah waktu kerja akan sama manfaatnya dengan tidur malam 3 jam. Anda bisa memanfaatkan mushola kantor (tentu saja di luar waktu shalat) atau mobil Anda untuk tidur. Jangan lupa pasang alarm agar tidak tidur terlalu lama. Jika keduanya tidak tersedia, meja kerja Anda bisa jadi pilihan terakhir. Yang penting, tingkatkan energi segera jika sudah merasa terlalu lelah. Tidur selama 30 menit atau kurang, menurut Anthony akan meningkatkan mood dan rasa humor sehingga memperbaiki hubungan Anda dengan rekan kerja. Anthony menganjurkan agar membatasi tidur selama 30 menit saja agar tidak sampai tertidur nyenyak, yang akan membuat Anda lebih lelah ketika bangun.
# Atur lingkungan kerja

Bagaimana kondisi kerja Anda? Apakah meja kerja Anda berantakan atau ruangan kerja selalu dipenuhi asap rokok? Hati-hati karena hal-hal yang tampaknya sepele tersebut karena dapat mempengaruhi performa kerja sekaligus kesehatan Anda.

Jika tidak memungkinkan mengubah lingkungan kerja secara besar-besaran, ada baiknya Anda memulainya dari meja Anda. Dalam feng shui, seni tata ruang dari Tiongkok, tempat kerja yang teratur menunjukkan pikiran yang teratur. Jaga lingkungan kerja, terutama maja, dari tumpukan kertas atau file. Simpan kertas-kertas Anda dalam map dan dalam kotak file atau laci file.

Anda juga bisa mencegah stres dengan mengubah letak kursi sehingga bisa mengetahui siapa yang akan masuk ke ruangan Anda. Jika memungkinkan pindahkan meja sehingga Anda dapat bekerja dengan cahaya alami dari luar (matahari).
# Kembangkan pola hidup sehat

Pola hidup sehat merupakan kunci untuk bebas stres. Pilihlah makanan dan minuman yang bisa menurunkan stres yaitu makanan yang banyak mengandung vitamin B kompleks seperti kacang-kacangan dan padi-padian. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makan buah dan sayur.

Berolah raga secara teratur. Olah raga yang cukup tidak saja menyehatkan badan tapi juga memperbesar kapasitas badan tapi juga memperbesar kapasitas paru-paru sehingga mampu menampung oksigen yang lebih besar. Dengan kadar oksigen tinggal di dalam darah yang kemudian akan diedarkan ke seluruh tubuh Anda akan berpikir lebih jenuh.
# Tingkatkan ketrampilan

Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari ketrampilan baru. Jika Anda merasa kurang mampu berkomunikasi, Anda bisa mempelajarinya melalui buku-buku atau latihan kepemimpinan yang sering diadakan di kota-kota. Jika Anda mempunyai minat terhadap komputer, kembangkan minat Anda. Peningkatan ketrampilan akan membuat Anda menjadi karyawan yang lebih berharga.
# Lupakan pekerjaan saat libur

Membawa laptop saat liburan keluarga? Tinggalkan saja kebisaan itu. Liburan sebaiknya benar-benar digunakan untuk istirahat. Berlibur atau santai bukan berarti membuang waktu. Selain mmeberikan energi tambahan yang akan membuat Anda lebih kreatif, berlibur bersama akan mempererat hubungan Anda dengan keluarga.
# Pekerjaan bukan segalanya

Bekerja memang penting. Dengan sekaligus mendapat lahan untuk aktualisasi diri. Tapi di luar pekerjaan, masih banyak kegiatan lain yang dapat menimbulkan perasaan berguna bagi Anda. Dengan mengikuti kegiatan di luar pekerjaan, stres Anda di tempat pekerjaan akan berkurang. Anda dapat menyakinkan diri bahwa walaupun Anda tidak bisa memperbaiki keadaan di tempat kerja, Anda bisa mengendalikan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan Anda. Perasaan mampu mengendalikan kehidupan Anda sendiri adalah harta tak ternilai. (solusisehat.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar